Selasa, 03 Mei 2016

Cara Pemisahan Campuran



CARA PEMISAHAN CAMPURAN DGN CARA FISIKA

DEKANTASI
Dekantasi adalah pemisahan campuran dengan cara menuang cairan secara perlahan-lahan, sehingga padatan tertinggal di dalam wadah. Pemisahan secara dekantasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan pipet, seperti terlihat pada animasi. Metode ini lebih cepat dibanding filtrasi tetapi hasilnya kurang efektif. Cara ini lebih efektif jika partikel padatnya berukuran besar. Contohnya pemisahan campuran air dan pasir.

DISTILASI

Distilasi atau penyulingan merupakan pemisahan suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih. Materi satu dengan materi yang lain mempunyai titik didih yang berbeda. Dengan distilasi, maka materi yang mempunyai titik didih lebih rendah akan mendidih dan menguap terlebih dahulu.

Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Pada proses distilasi kita akan menguapkan zat pelarut untuk mendapatkan zat pelarutnya dengan cara mengembunkan uap zat pelarut. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor), kemudian uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh penggunaan metoda distilasi adalah pembuatan air murni (aquades) dari campuran air dan mineral-mineral yang terkandung di dalamnya, memisahkan antara air dengan alkohol, dan pembuatan minyak kayu putih.

Pemisahan campuran secara distilasi yang dilakukan hanya sekali, terkadang masih belum terpisah seluruhnya. Contoh pemisahan air dan alkohol dengan cara distilasi. Air mempunyai titik didih 100oC, sedangkan titik didih alkohol hanya 75oC. Jika larutan ini kita panaskan pada suhu 75oC, ternyata sebagian airpun turut menguap. Akibatnya distilat masih mengandung air sedikit. Oleh karena itu kita perlu melakukan proses distilasi secara bertingkat. Contoh proses distilasi bertingkat lainnya adalah proses pengolahan minyak bumi.


FILTRASI

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori-pori saringan dan meneruskan pelarutnya. Pada proses filtrasi, bahan yang akan disaring harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal di penyaring disebut residu atau ampas.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan teknik pemisahan campuran ini, misalnya ketika kita membuat santan dari parutan buah kelapa, menyaring air bersih dari kotorannya, dan ketika memisahkan minuman teh dari ampas/dedaunan teh.
KRISTALISASI

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut, dan perbedaan titik didih. Contohnya bila kita ingin memisahkan garam dari air pelarutnya. Kedua komponen larutan tersebut yaitu garam dan air, sama-sama mempunyai ukuran partikel yang sangat kecil yang dapat menembus filter serapat apapun. Oleh karena itu kita harus dapat memisahkan campuran ini dengan cara lain yaitu berdasarkan titik didih komponennya.

Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Contoh proses kristalisasi penguapan adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan kristal-kristal garam.

Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Contoh kristalisasi pendinginan adalah pembuatan natrium asetat dari campuran asam asetat dengan natrium karbonat, natrium bikarbonat atau natrium hidroksida. Apabila asam asetat bercampur dengan natrium karbonat akan terbentuk kristal natrium asetat.  


KROMATOGRAFI

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi (daya serap) oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).

Salah satu jenis kromatografi adalah kromatografi kertas. Teknik kromatografi ini dapat digunakan untuk memisahkan komponen campuran pewarna. Misalnya, tinta merupakan campuran dari beberapa warna. Pelarut yang  digunakan antara lain eter dan aseton. Zat yang lebih larut dalam pelarut akan bergerak lebih cepat ke atas, sedangkan zat yang kurang larut akan tertinggal. Kertas yang berisi hasil pemisahan secara kromatografi disebut kromatogram.

Kromatografi memiliki banyak kegunaan. Dalam industri makanan digunakan untuk mengetahui apakah suatu pewarna makanan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, untuk memeriksa kandungan pestisida dalam sayuran dan buah-buahan.



SENTRIFUGASI

Suspensi yang partikel-partikelnya sangat halus tidak bisa dipisahkan dengan cara filtrasi. Partikel-partikelnya dapat melewati saringan atau bahkan menutupi lubang pori-pori saringan sehingga cairan tidak dapat lewat. Cara untuk memisahkan suspensi adalah dengan membiarkannya hingga mengendap. Setelah beberapa saat, partikel-partikelnya mengendap sehingga cairannya dapat dituang. Akan tetapi banyak partikel suspensi yang terlalu kecil untuk disaring tetapi juga tidak dapat mengendap. Hal ini karena partikel-partikel padatan tersebut dipengaruhi oleh gerakan molekul cairan yang sangat cepat. Suspensi yang sulit dipisahkan ini dapat dipisahkan dengan sentrifugasi.
Suspensi yang akan dipisahkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian diputar. Sentrifugasi yang cepat menghasilkan gaya sentrifugal yang lebih besar sehingga partikel tersuspensi mengendap di dasar tabung. Proses selanjutnya adalah memisahkan endapan dari pelarutnya dengan cara menuang pelarut ke tempat lain dan  endapan tetap tinggal di dalam tabung.
Contoh pemisahan campuran dengan sentrifugasi adalah ketika kita ingin memisahkan komponen-komponen penyusun darah, dan  memisahkan susu menjadi susu krim dan susu skim.


SUBLIMASI

Penyubliman merupakan peristiwa berubahnya wujud materi dari padat menjadi uap, kemudian berubah kembali dari uap menjadi padat. Beberapa materi dapat menyublim, misalnya kristal iodida (I2), kapur barus, dan sebagainya. Dengan sifat yang dimiliki oleh zat tersebut, jika terjadi campuran yang melibatkan zat yang bersifat dapat menyublim dengan zat yang tidak dapat menyublim, maka pemisahan dapat dilakukan dengan cara sublimasi.
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan cara menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal dalam tabung. Misalnya campuran antara pasir dengan kristal iodida. Pasir merupakan materi yang tidak dapat (sukar) menguap, sedangkan kristal iodida merupakan materi yang mengalami peristiwa penyubliman. Dengan demikian campuran ini dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar