1. Tari Dansa
Dansa adalah tari yang berasal dari kebudayaan barat yang dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita. Dansa digolongkan dalam dua kategori, yaitu dansa latin dan ballroom. Dansa latin memiliki karakter enerjik, cepat, dan saling berdekatan sedangkan dansa ballroom berasal dari Eropa, memiliki gerak dasar yang anggun dan romantis.
a. Tari Dansa Latin
Tari Dansa Latin adalah istilah yang digunakan untuk mendekskripsikan tari-tari yang berasal dari negara-negara di Amerika Latin atau di dalam komunitas Amerika Latin di negara lain. Adapun contoh dari tari ini antara lain tari Chacha, Rumba (Cuba), Jive, Samba (Brazil), PasoDoble (Spanyol).
b. Tari Dansa Ballroom
Istilah ini digunakan untuk mendekskripsikan tari-tari yang biasa dilakukan pada sebuah ruangan besar yang di rancang khusus untuk tari. Di masa lalu, dansa ballroom dikhususkan untuk orang kelas bawah. Adapun contoh dari dansa ballroom antara lain tari Waltz, tari Tango (Argentina).
2. Tari Balet
Ballet (baca : ba – le) atau menari dengan memakai pointe shoes berpita adalah sebuah seni tari istimewa yang ditarikan dengan cara khusus di atas panggung sehingga berbeda dengan tarian pada umumnya karena menggunakan langkah, gerakan, musik, kostum, tata rias, dan set panggung untuk bercerita dan membakar imajinasi penonton.
Kiprah
balet dimulai pada acara pertemuan para ningrat Italia di masa pencerahan.
Kemudian balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial yang
dilakukan dengan musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum oleh para
ningrat Prancis.Lalu balet berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di
Prancis pada masa pemerintahan raja Louise XIV yang sangat mencintai seni tari
dan bertekad memajukan kualitas seni
tari pada masa itu. Sang raja mendirikan Académie Royale de Danse pada tahun
1661, dan pada tahun yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully
ditampilkan. Bentuk balet awal berupa sebuah seni panggung di mana
adegan-adegannya berupa tarian. Lully lalu mendalami balet opera dan mendirikan
sekolah untuk mendidik penari balet profesional yang berhubungan dengan
Académie Royale de Musique. Di sekolah tersebut, sistem pendidikannya
berdasarkan tata krama ningrat.
Abad
ke-18 balet menjadi bentukan seni drama
yang serius dan setara dengan opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting
dari Jean-Georges Noverre yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets
(1760), yang merintis berkembangnya ballet d'action di mana penari diharuskan
mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi cerita. Musik balet itu sendiri
berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis seperti Christopher Gluck.
Pada
abad ke-19 banyak terjadi perubahan sosial termasuk dalam balet, yang bergeser
jauh dari bentukan seni yang sangat ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie Taglioni dan Fanny Elssler merintis teknik baru
berupa pointe work yang menyebabkan peran ballerina (penari balet wanita) menjadi sangat penting di atas
panggung. Sementara itu, para librettist profesional mulai memasukkan cerita dalam balet, dan guru balet
(seperti Carlo Blasis) memodifikasi teknik balet sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga
sekarang. Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 terutama setelah Perang Dunia II. Kemudian
sanggar balet banyak melakukan tur keliling dunia untuk menjaga agar balet tetap hidup dan dikenal oleh
masyarakat umum dan dunia.
3. Tari Dance (tari ketuk)
Tap dance adalah bentuk tarian yang bercirikan dengan menggunakan sepatu khusus, serta lantai kayu sebagai instrumen perkusi. Dengan demikian, Tap Dance sering dianggap sebagai bentuk musik juga. Dua variasi pada Tap Dance ada Rhythm tap dan Broadway tap. Broadway tap berfokus lebih pada sisi tari, dan secara luas dilakukan sebagai bagian dari teater musikal. Rhythm tap berfokus hanya pada sisi musik.
4. Tari Flamenco
Tari flamenco merupakan tarian Istana Moor yang kemudian dikembangkan dan dikreasikan oleh kaum Gipsi di kota Andlusia yang akhirnya dikenal sebagai tari flamenco.
Pada dasarnya pertunjukan flamenco merupakan pertunjukan musik dan tari, sehingga terkadang menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna musik yang dibawakan.
Namun tak jarang juga penari yang menolak penggunaan alat musik yang satu ini dengan alasan bisa mengurangi keindahan gerak tari flamenco.
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna – warna mencolok sehingga menimbulkan kesan ceria dalam tarian tersebut.
Sedangkan untuk jumlah penari dalam suatu pertunjukan tari flamenco biasanya sangat bervariasi, kadang penari membawakannya secara solo, berpasangan atau berkelompok.
Seperti kostum yang digunakan, gerakan pada tari flamenco juga menunjukan gairah sang penari dengan mengandalkan gerakan tubuh yang cepat yang enerjik dan menarik.
Disertai beberapa improvisasi gerakan yang membuat tarin ini semakin menarik. Apalagi jika ditambah gerakan penari saat menepuk tangan atau menjentikan jari di tengah – tengah gerakan tari.
Meskipun para penari sering berimprovisasi dengan gerakan tari flamenco, namun tari flamenco tetap memiliki gerakan yang menajdi ciri khas dan tidak dapat dipisahkan dari tarian tersebut.
Ciri khas dalam tari flamenco adalah gerakan filigrano dan zapateado.
Gerakan filigrabo adalah gerakan di mana penari menaikan tangannya kemudian menyimpulkan telapak tangan yang diselingi dengan tepukan tangan dan jentikan jari penari.
Sedangkan gerakan zapateado adalah gerakan di mana penari melengkungkan punggungnya sambil terus menghentakan kaki mengikuti irama.
Ketikan menampilkan tari flamenco biasanya penari seolah – olah sedang terlena dengan emosi yang ditimbulkan oleh musik dan tarian tersebut, atau sering disebut sebagai duende.
Sehingga dalam membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk menampilkan sisi kemaskulinannya.
Sedangkan penari wanita dituntut untuk menampilkan ketenangan yang disertai rasa bangga dan sensualitas yang terkendali.

5. Tari Salsa
Salsa merupakan tarian berpasangan yang berkaitan dengan musik salsa. Kata salsa berasal dari bahasa Spanyol yang berarti saus, atau dalam hal ini adalah rasa atau gaya.
Menurut pengakuan dari para ahli dan sejarawan musik, nama salsa telah diterima antara penari selama berpuluh-puluh tahun. Pertama kali kata salsa disiarkan dalam radio adalah melalui lagu yang dibuat oleh Ignacio Piñeiro, yang ditujukan pada seseorang pria Afrika tua yang menjual butifarras (sejenis sosis) pada Central Road di Matanzas. Lagu berirama son tersebut berjudul Échale salsita. Di bagian refrain dan bait lagu disebutkan "Salsaaa! échale salsita, échale salsita." Pada awal tahun 1950, seorang komentator dan DJ "bigote" Escalona mengumumkan tarian salsa dengan judul "irama berikut mengandung Salsa". Akhirnya penduduk berbahasa Spanyol di kota New York menjuluki Celia Cruz sebagai "Ratu Salsa".
Salsa ditarikan dengan irama delapan ketukan, yakti dengan dua bar yang terdiri dari empat ketukan. Pola tarian salsa biasanya menggunakan tiga langkah pada setiap empat ketukan, satu ketukan dilewatkan. Namun ketukan yang dilewatkan pada umumnya ditandai dengan sentakan kaki, tendangan, sentilan, dan sebagainya. Biasanya musik salsa melibatkan irama perkusi yang rumit dan cepat, yakni sekitar 180 ketukan per menit.
Salsa merupakan tarian ditempat, jadi tidak seperti Foxtrot atau Samba, pasangan yang menari Salsa tidak banyak bergerak mengelilingi lantai dansa, melainkan menari pada area tertentu.
